Jakarta — Drama soal dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook makin panas, apalagi setelah muncul pernyataan dari Mendikbud Nadiem Makarim. Tapi pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) memilih untuk tidak ikut ribut-ribut.
Saat ditanya soal komentar Nadiem, Kejagung santai aja. Kata mereka,
“Kami tidak mau sahut-sahutan. Fokus kami ya penegakan hukum, bukan saling balas pernyataan.”
Tegas, tapi adem.
Kasus Chromebook Ini Tentang Apa, Sih?
Kasus ini terkait dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook buat sekolah-sekolah. Proyeknya berasal dari Kemendikbudristek dan melibatkan anggaran negara yang tidak kecil.
Nadiem sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya sudah kooperatif dan siap membantu penyelidikan, bahkan menyebut sudah menyerahkan dokumen yang diminta.
Namun Kejagung sepertinya ogah terjebak dalam permainan opini. Mereka tetap berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Kita nggak mau debat publik, nanti malah bias. Kita kerja berdasarkan bukti, bukan opini,” ujar juru bicara Kejagung.
Fokusnya Apa Sekarang?
Penyidik Kejagung masih mendalami proses pengadaan, penunjukan vendor, hingga teknis distribusi laptop ke sekolah. Siapa pun yang terlibat, katanya, akan diproses sesuai hukum.
Dan buat publik yang penasaran?
“Sabar, nanti kita umumkan hasilnya,” lanjutnya.
Singkatnya:
- Ada dugaan korupsi dalam proyek Chromebook sekolah.
- Nadiem sudah beri klarifikasi dan kerja sama.
- Kejagung nggak mau balas-balas komentar, fokus aja di pembuktian.
